When this life becomes more difficult, I hope my starlight will stay to give me little hopeness in this black holes darkness sky

krisjoko

Tuesday, July 14, 2009 by Mas Kris

Awalnya, Blackberry di kalangan tertentu dicibir karena dianggap sekadar jualan gaya. Namun, ketika komunitas developer perangkat lunak bergerak memperkaya aplikasi Blackberry, banyak pihak mulai memperhitungkan teknologi ini.

Di sini tak lagi akan dibahas soal teknologi push-mail Blackberry yang memudahkan penggunanya bisa menerima e-mail secara real time. Karena walaupun teknologi ini unik, persoalan e-mail ini sudah diselesaikan dengan baik oleh teknologi smartphone lainnya.

Research In Motion (RIM), perusahaan pembuat Blackberry, akhirnya merilis server baru bernama BES 5.0 di ajang Wireless Enterprise Symposium (WES) 2009 di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Mei. Server ini dilengkapi sertifikasi Common Criteria Evaluation Assurance 4+ (EAL4+). Common Criteria merupakan standar internasional untuk keamanan produk.

"BES adalah perangkat bergerak pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi EAL4+. Sertifikasi ini merupakan komitmen RIM untuk menyediakan perangkat bergerak yang memenuhi standar keamanan bagi dunia bisnis dan organisasi," kata Mike Lazaridis, Presiden dan CEO RIM yang juga pendiri Blackberry.

Isu keamanan memang sensitif dalam penggunaan perangkat bergerak, terutama jika sudah diaplikasikan di bidang bisnis, seperti finansial, asuransi, investasi, ritel, bantuan hukum, rumah sakit, dan sektor publik lainnya.

Salah satu keunikan Blackberry kini adalah upaya memberdayakan pelaku di belakang layar yang tak lain adalah server yang cerdas. Perlu dicatat, Blackberry sebagai sebuah perangkat tak akan menjadi apa-apa jika server-nya tak mumpuni.

Dengan memaksimalkan kecerdasan server, mimpi Mike Lazaridis, sang pendiri BlackBerry, untuk menggabungkan fungsi wireless dan komputer di satu perangkat bergerak bisa terwujud. Posisi server di Blackberry yang dominan ini sangat berbeda dengan teknologi bergerak non- Blackberry.

"Server baru kami, BES 5.0 atau Blackberry Enterprise Server versi 5.0, telah dilengkapi teknologi terbaru, di antaranya database mirroring via SQL Server 2005 dan fitur automatic failover untuk mem-backup fungsi server agar terus hidup tanpa insiden server mati," kata Lazaridis.

Di teknologi Blackberry, perusahaan skala kecil yang berminat pun bisa memiliki server sendiri untuk mendukung kinerja perusahaannya. Fitur-fitur yang tidak disediakan provider telepon seluler bisa dimaksimalkan jika punya server sendiri.

Ajang developer

Perangkat bergerak Blackberry seolah menjadi komputer mini yang terhubung ke satu server. Rapat antarkaryawan antarpulau atau anternegara tak perlu dilakukan dengan tatap muka langsung karena bisa dilakukan lewat aplikasi teleconference.

Cisco merilis aplikasi WebEx Meeting Center untuk mendistribusikan fungsi-fungsi live media, seperti live streaming audio atau video. Presentasi live, telepon, panduan, dan aktivitas live lainnya dengan mudah juga bisa dilakukan.

Untuk mengurangi biaya telepon, T-Mobile merilis fitur baru bernama Wi-Fi Calling, yaitu telepon berbasis Wi-Fi yang jauh lebih murah.

Di sisi keamanan, developer telah memikirkan bagaimana melindungi percakapan dari penyadapan. Dengan perangkat lunak Cellcrypt, percakapan menjadi aman karena telah terenkripsi menggunakan Encrypted Mobile Content Protocol.

Banyaknya program PC maupun berbasis smartphone yang berbeda-beda memang merisaukan banyak pihak karena kompatibilitas menjadi isu utama. Namun, persoalan seperti ini lagi-lagi dimanfaatkan developer sebagai peluang usaha.

Blackberry yang dilengkapi perangkat lunak Blackberry Java Development Environment (JDE) versi 4.0 memang memudahkan komunitas developer mengembangkan berbagai program. Kelahiran Blackberry akhirnya menciptakan sendiri peluang pasar dan lahirlah industri-industri kreatif yang terkait.

Misalnya, perusahaan Impetus telah menyatakan diri sebagai ”Porting Factory”. Porting adalah istilah untuk menjelaskan usaha mengadopsi software dengan platform berbeda ke platform yang diinginkan. Dengan demikian, persoalan kompatibilitas ini sudah ada yang berusaha membuatkan jembatannya.

Ajang WES selalu dimanfaatkan operator telepon seluler untuk berbelanja dan mencoba menjajaki partner bisnis dengan developer program seluruh dunia. ”Event seperti ini jadi ajang kami melihat-lihat produk dan jika menarik ya dibeli,” kata Divisi Head Product Strategi Mail and Messaging Indosat Agung Wijanarko.

Indosat dalam kesempatan itu ternyata sekaligus menandatangani kontrak eksklusif dengan salah satu developer software, yaitu SmrtGuard. ”Ini kontrak eksklusif kami dengan Indosat, di Indonesia software kami ini nantinya akan diberi label i-Guard,” kata Robert Kao, pendiri SmrtGuard.

SmrtGuard adalah kisah anak-anak muda Asia, yang bersaing di industri teknologi informasi Amerika Serikat. Selain Kao yang berasal dari Taiwan dan lulusan Amerika Serikat, SmrtGuard merekrut anak-anak muda dari Asia, seperti India dan Filipina.

Server sendiri

Tentang bagaimana membuat server Blackberry sendiri dan biayanya berapa, hingga kini masih didominasi peran provider telepon seluler. Jadi, berbeda dengan teknologi server web yang dengan mudah bisa di-install perseorangan asal punya koneksi internet memadai dan punya alamat IP publik.

Jika kini industri server web telah menjadi industri masif di kota-kota besar dunia dengan label web hosting, tampaknya industri server Blackberry juga diprediksikan bisa bergerak ke situ. "Memang sudah mulai ada wacana bagaimana menyediakan layanan hosting Blackberry di datacenter umum, tapi sejauh ini belum banyak," kata seorang peserta WES 2009 dari Indonesia.

Di negara maju yang melek teknologi soal server, mereka sudah akrab dengan instalasi membuat server sendiri di rumah. Memang, selain BES yang identik untuk keperluan perusahaan, Blackberry juga menyediakan software server gratis bernama Blackberry Professional Software (BPS).

BPS ini bisa digunakan dengan jumlah klien mulai dari 1 orang hingga 30 orang. Jika ingin lebih dari 30 orang, harus upgrade ke versi BES. Adapun BES bisa digunakan untuk klien mulai dari 20 orang hingga 1.000 orang.

Secara prinsip, cara kerja BES dan BSP ini juga sama, kedua-duanya membutuhkan otentifikasi dari Blackberry Kanada. BSP dan versi trial BES ini bisa diunduh dari situs web Blackberry.

Jika kita meng-install BSP di rumah kita, prinsipnya seperti ini: jika ada e-mail dikirim, setelah e-mail masuk di server e-mail perusahaan pengelola e-mail kita (misal Gmail, Hotmail, Yahoo, atau domain perusahaan kita sendiri, misal Kompas.com), e-mail akan ditarik oleh komputer server kita di rumah yang sudah di-install BSP. Oleh BSP, e-mail akan mengalami kompresi atau dikecilkan ukurannya, dienkripsi, dan diteruskan ke perangkat Blackberry lewat internet menggunakan jaringan telepon seluler. Pesan akhirnya diterima perangkat Blackberry, kemudian e-mail didekripsi, didekompres.

Semudah itu kah? Ya, betul! Bahkan, instalasi server BES pun juga mudah karena sekarang perusahaan, seperti VMware vSphere, telah memudahkan virtualisasi pengelolaan server, mulai dari instalasi hingga pengelolaan harian.

Namun, di Indonesia, masalah BSP dan BES ini memang tak tersosialisasikan dengan baik karena pada umumnya kita hanya pengin "terima bersih" saja dari operator telepon seluler, yang penting e-mail sudah masuk di handset kita. (KOMPAS)

Filed under having  

0 comments:

Post a Comment