When this life becomes more difficult, I hope my starlight will stay to give me little hopeness in this black holes darkness sky

krisjoko

Tangkal pencurian Notebook

Wednesday, July 2, 2008 by Mas Kris

Populasi notebok kian besar. Penggunanya sering terlihat duduk-duduk di kafe, food court, atau ruang publik lainnya (termasuk kantor) sambil bekerja di notebook. Namun berhati-hatilah, lengah sedikit notebook bisa saja hilang disambar si tangan panjang.

Maklum saja, notebook bekas tetap laku dijual, baik di toko maupun di Internet. Fisik notebook yang mengecil justru kian memudahkan maling melakukan kegiatannya.

Baru-baru ini pun artis Happy Salma kehilangan – selain perhiasan dan jam tangan - dua notebook saat beberapa orang memasuki rumahnya dengan dalih hendak mengukur lemari.

Sementara itu di sebuah kantor penerbitan di Jakarta pernah terjadi sebuah notebook mendadak lenyap dari meja pemiliknya. Padahal notebook cuma ditinggal sekitar 3 menit, saat si pemilik memenuhi panggilan alam. Usut punya usut, notebook tersebut ternyata diambil oleh tamu yang kebetulan melintas di depan notebook yang sendirian itu, lalu disembunyikan dalam ransel si tamu.
Sasaran Empuk

Jangankan di negara kita, di negara maju seperti AS dan Eropa pun, notebook juga yang menjadi sasaran empuk maling. Menurut data FBI, satu dari setiap 10 notebook akan hilang dicuri dalam tempo satu tahun setelah pembeliannya.

Di kalangan pekerja mobile UKM (usaha kecil menengah) di Eropa pun, tingkat pencurian notebook sangatlah tinggi, mencapai 92%. Setiap 251 hari, begitu tulis lembaga riset IDC yang pada tahun 2007 mensurvei 200 responden, sebuah notebook akan dilaporkan telah hilang dicuri. Dan dalam kurun enam bulan, 54% UKM di sana memang mengalami pencurian notebook.

Kebanyakan, notebook-notebook itu hilang di lokasi-lokasi umum, seperti bandara (32%), hotel (24%), dan transportasi massal seperti KA, bus (23%). Sementara pencurian di rumah lebih jarang terjadi (8%), begitu juga di mobil (4%), restoran/bar (4%), ruang rapat (2%), dan ruang seminar (5%).

Sementara itu di AS, setiap minggunya 10.278 notebook dilaporkan hilang di 36 bandara besar, biasanya saat pengecekan sekuriti. Sekitar 2000 notebook yang dilaporkan hilang itu terjadi di bandara-bandara skala menengah, dan 69%-nya tidak pernah diketemukan lagi.
Rugi Dua Kali

Saat sebuah notebook yang Anda pakai bekerja hilang dicuri, Anda tidak cuma rugi uang (karena harus mengganti atau memberli notebook baru misalnya). Yang lebih menyebalkan sebenarnya adalah raibnya data yang bercokol di dalamnya.

Koleksi foto liburan Anda bersama keluarga yang belum sempat sempat dipindahkan ke CD/DVD misalnya, lenyap tanpa bekas. Begitu juga semua e-mail dan daftar kontak rekan, kerabat dan handai taulan Anda yang ada di notebook.

Lebih celaka lagi jika notebook itu berisi data tentang konsumen/klien dan proyek-proyek penting yang sedang Anda kerjakan. Tentu mengerikan bila data tersebut dimanfaatkan oleh orang yang tak berhak, apalagi kompetitor bukan?

Dalam kasus kehilangan notebook milik perusahaan, yang lebih dirisaukan sebenarnya bukanlah nilai notebook (yang memang sudah terdepresiasi), melainkan nilai data di dalam notebook yang hilang tersebut. Sebagai gambaran, sebuah notebook milik universitas Stanford yang hilang dicuri ternyata menyimpan sekitar 7200 data pribadi karyawan universitas Stanford yang direkrut sebelum 28 September 2007.

Bayangkan bagaimana jika data tersebut sampai dimanfaatkan untuk menipu atau melakukan tindakan kriminal. Apalagi data tersebut mencakup nama, jenis kelamin, tanggal lahir, nomor Social Security, nomor telepon, alamat, gaji, dan nyaris semua informasi lain tentang seorang karyawan.

Di Washington, notebook seorang pilot yang hilang dicuri bahkan menyebabkan 17 bandara harus mengubah kode-kode sekuriti mereka bulan April lalu. Notebook tersebut dicuri saat si pilot yang menumpang pesawat dari bandara Birmingham Alabama menuju Dulles International menyimpannya di kotak penyimpan barang di atas kursi penumpang. Di dalam notebook-nya itu memang tersimpan antara lain kode-kode sekuriti yang memberikan akses ke gerbang-gerbang sekuriti dan lokasi-lokasi di bawah badan pesawat (ground level) pada 17 bandara, termasuk tiga bandara tersibuk di AS (Atlanta, Chicago O’Hare dan Dulles).

Pakai Kabel

Sesungguhnya, pencurian notebook bisa dicegah atau setidaknya dikurangi dengan penggunaan cable lock, seperti Kensington Lock MicroSaver Notebook Lock. Ini pada dasarnya adalah kabel untuk menjangkarkan notebook Anda ke perabotan yang tak bergerak, semisal meja yang kokoh, saat Anda menggunakan notebook di tempat umum atau di kamar kos.

Tujuannya adalah mempersulit notebook diambil tanpa ijin saat Anda meninggalkannya tak terjaga dalam waktu singkat maupun lama. Jangan sampai begitu Anda berpaling atau meninggalkannya sejenak, notebook Anda langsung raib tak tentu rimbanya.

Tentu saja untuk bisa menggunakan kabel yang ujungnya berkunci ini Anda harus mencari ‘jangkar’ yang kokoh. Jika tidak, sia-sia saja Anda membeli alat pengaman ini.

Selain tipe untuk notebook, ada tipe seperti Micro Saver Twin Notebook Lock yang juga sekaligus dapat mengamankan monitor LCD. Karena itu ada dua bagian beranak kunci sama di sini.

Bagaimana memasangnya di LCD Anda? Lihat saja bagian belakang LCD Anda, cari sebuah lubang dengan logo K. Nah, ke lubang inilah Anda bisa mendorong masuk bagian pipih besi yang ada di ujung bawah dari bagian yang beranak kunci, lalu melingkarkan kabelnya ke kaki meja misalnya.
Kuat dari Campuran Baja

Kabel Kensington Lock terbuat dari campuran baja karbon dengan panjang (tergantung tipe) 1,8 – 2,2 meter – cukup panjang untuk penggunaan umum. Untuk menggunakannya, cukup lingkarkan kabel ke objek yang sedang Anda jangkarkan, lalu masukkan ujung gelungannya ke bagian ujung kabel.

Bagian kuncinya sendiri heavy duty dan berat – mengesankan keamanan. Di ujung ada sepotong besi berbentuk T-bar yang harus dimasukkan ke dalam lubang di notebook/monitor LCD. Setelah potongan T-bar itu pas di lubang notebook/monitor LCD, putarlah anak kunci yang disediakan untuk mengunci posisinya.

Ada dua kunci yang diberikan; satu untuk cadangan, dengan nomor serial yang sama (ada di badan anak kunci). Jangan lupa mendaftarkan nomor serial itu ke situs Kensington, sehingga jika kunci hilang (mudah-mudahan tidak terjadi) Anda bisa mendapatkan penggantinya.

Selain untuk kebutuhan pribadi, Kensington juga memiliki kabel pengunci khusus untuk perusahaan. Jadi anak kuncinya akan sama (master key) untuk seluruh kabel yang akan dipakai mengunci notebook di satu kantor atau di satu ruangan. Ini agar administrator tidak repot menyimpan ratusan anak kunci yang harus dicocokkan satu per satu ke setiap notebook yang dikunci.

Satu yang harus diperhatikan saat Anda membeli Kensington Lock, yakni mengepaskannya ke lubang yang berlogo K di perangkat Anda. Sebab adakalanya lubang yang dirancang untuk Kensington Lock itu terlalu besar, atau justru terlalu sempit sehingga kunci yang dipasang tidak masuk dengan pas.
Selalu Hati-hati

Perlu juga dicamkan bahwa pemasangan Kensington Lock tidak berarti bahwa notebook akan aman 100% dari tangan jahil. Mereka yang memang berniat mencuri bisa saja mencari cara untuk menggunting kabel baja Kensington Lock, atau berusaha merusak kepala kuncinya. Akan tetapi setidaknya adanya Kensington Lock akan menyebabkan mereka harus berusaha lebih keras ketika akan mencuri notebook Anda.

Selain menggunakan cable lock seperti Kensington Lock saat notebook ditinggalkan tanpa pengawasan (walaupun hanya untuk beberapa menit) di tempat umum atau di mana pun, ada dua cara lain yang bisa diterapkan untuk meminimalisir pencurian notebook, yakni:

- menggunakan tas yang tidak menyolok saat membawa notebook

- memberikan tanda yang menyolok sebagai identitas kepemilikan notebook

Selain itu perhatikan juga rekomendasi yang diberikan oleh lembaga riset IDC ini:

- selalu mengunci notebook (secara fisik dengan menggunakan cable lock) saat menggunakannya di mana pun

- menyimpan notebook di tempat yang tidak mengundang perhatian (jauh dari jendela mobil, tidak meninggalkannya begitu saja di tempat duduk mobil)

- melakukan backup data secara berkala

- menyadari tingginya resiko kehilangan notebook di tempat-tempat umum

Wiwiek Juwono

Filed under having  

0 comments:

Post a Comment